Situasi perpolitikan di sulawesi utara sudah semakin memanas dan masyarakat sedang dalam upaya memenangkan jagoanya masing masing, sepanjang jalanĀ dan lorong lorong di kota manado ramai dengan pemasangan alat praga kampanye, baliho baliho setiap calon di pasang oleh pendukungnya masing masing sesuai titik yang mereka inginkan dengan harapan agar banyak di lihat masyarakat.
Pada suatu ketika, baliho paslon ysk victori yang di pasang di pinggir jalan umum yang tidak masuk dalam pekarangan rumah orang atau kantor / perusahaan orang di copot secara sengaja oleh security.
Mendengar hal tersebut, secara spontan dan agresif tanpa perintah dari siapapun, Hendra Jacob (HJ) melayangkan protes keras terkait insiden pencopotan baliho pasangan calon (paslon) YSK Victory di Jalan Dendengan Dalam, tepatnya di depan perusahaan Multifood.
Insiden ini terjadi pada Kamis, 7 November 2024, ketika dua orang security perusahaan tersebut mencopot baliho atas perintah atasan mereka, Jhon Hunandar.
Menurut keterangan HJ, ini bukan kali pertama baliho paslon YSK Victory dicopot oleh security Multifood sudah 2 kali baliho pak ysk victory di copot oleh security atas perintah bosnya.
Sebelumnya, mereka juga melakukan tindakan serupa. HJ menegaskan bahwa baliho tersebut dipasang di fasilitas umum, yakni di pinggir jalan, dan bukan di dalam area perusahaan, sehingga ia mempertanyakan dasar pencopotan tersebut.
HJ juga menyayangkan tindakan security yang menurunkan baliho tersebut, terlebih lagi karena baliho tersebut memuat gambar Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Setelah dicopot, baliho diletakkan di pinggir jalan, yang menurut HJ menunjukkan sikap tidak hormat.
Merasa perlu untuk mendapatkan penjelasan, HJ mendatangi kantor Multifood di Kelurahan Dendengan Dalam dan langsung bertanya kepada security terkait alasan pencopotan. Kedua security tersebut mengakui bahwa mereka melakukannya atas perintah Jhon Hunandar.
HJ menegaskan bahwa pencopotan alat peraga kampanye (APK) bukan merupakan wewenang pihak perusahaan atau individu.
Menurut aturan yang berlaku, pencopotan APK harus dilakukan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan mendapatkan pengamanan dari kepolisian. Tindakan yang dilakukan oleh pihak Multifood dinilai melanggar aturan dan prosedur resmi dan disinyalir ada aroma aroma ketakutan dilihat oleh paslon lain ada baliho ysk di depan kantor mereka. Kita bicara fer aja mungkin karna mereka pelaku usahaĀ mereka mungkin menjaga bisnis mereka karna sudah pasti mereka memiliki hubungan dengan pemerintahan odsk. Tapi kan tidak bole main copot seperti itu, itu hanya memancing situasi dan memicu konflik. Kami ini militan ysk yang memiliki loyalitas secara totaliter. Kami tidak menerima baliho paslon kami di copot oleh orang yang tidak memiliki wewenang dan kami menduga ini ada unsur kesengajaan dan unsur politisnya maka kemudian kami menagmbil tindakan spontan dan agresif atas kemauan kami sendiri bukan di perintahkan oleh paslon kami. Ini murni tindakan spontan kami sebagai militan ysk victori.Ā Tukas HJ
Hj juga menghimbau kepada para baser baser paslon lain untuk jangan mendramatisir permasalahm tersebut seolah olah kearoganan kami yang di kedepankan tanpa melihat sebabnya. Tidak mungkin ada reaksi tanpa ada aksi.Ā Baliho tersebut dipasang tidak dalam pekarangan kantor multifoodĀ dan sekali lagi tidak di dalam pekarangan kantor multifood lantas kenapa bosnya menyuruh securitynya mencopot baliho tersebut, ada apa ? Wajarlah kami menduga ada unsur kesengajaan dan ada unsur politisnya maka tindakan kami sebagai militan yang memiliki loyalitas secara totaliter mengambil tindakan spontanitas, agresif dan terukur karna ini terkait masalah wibawa presiden dan wibawa cagub kami.Ā dan atas tindakan tersebut saya siap dengan segala konsekwensinya termasuk konsekwensi sosial.Ā Imbuh Hj.